Terkejut,...itulah perasaan saya bahkan sebagian besar warga Jemaat Pniel Blimbingsari merasakan hal yang sama ketika mendengar Bapak I Made Yakobus telah dipanggil oleh Tuhan, masih sangat jelas terlihat bagaimana sosok almarhum yang sangat ramah selalu menyapa setiap kami ketika bertemu dimana saja, sosok ayah dan orang tua yang sangat baik yang selalu memberikan tauladan kepada setiap orang, tepatnya hari Jumat tanggal 1 April 2016 sekitar pukul 10.30 Wita beliau telah menyelesaikan perlombaan Iman dan memasuki garis finish, Kini Almarhum sudah tenang bersama Bapa di Sorga menikmati damainya Sorga bersama-sama dengan anak-anak Allah lainnya, Selamat menikmati Indah dan damainya Sorga, Bpk I Made Yakobus
GKPB PNIEL BLIMBINGSARI
Mengasihi dan Melayani
Minggu, 03 April 2016
Senin, 28 April 2014
Bhakti Sosial ke Panti Asuhan
Sebagai
individu yang selalu berinteraksi dengan lingkungan sosial terlebih lagi
terhadap sesamanya merupakan salah satu sifat yang ditanamkan oleh Tuhan
pada setiap orang artinya setiap orang yang hidup di bumi ini selalu memerlukan
kehadiran orang lain disekitarnya untuk saling mengisi atau melengkapi satu
dengan yang lain. Seseorang tidak
mungkin bertahan hidup apabila interaksi sosialnya sangat lemah, lemah dalam
hal memahami jati dirinya sendiri, lemah
untuk memahami lingkungan sekitarnya.
Sejalan dengan hal tersebut diatas, saat ini ada beberapa orang yang harus mendapatkan perhatian yang
lebih, baik perhatian dalam bidang rohani seperti kasih sayang maupun dalam
bidang materi seperti memberikan bantuan materi, berdiam diri bukanlah pilihan
yang bijak terhadap situasi ini apalagi hanya sebatas omong kosong yang sering
diistilahkan dengan NATO yaitu No Actions Talk Only. Gereja Kristen Protestan
di Bali khususnya Jemaat Pniel Blimbingsari tergerak akan situasi dan kondisi
seperti ini, melalui masa raya Paskah panitya telah merancangkan aksi pengumpulan
beras dan bahan natura lainnya dari warga gereja yang kemudian akan diserahkan
kepada Panti Asuhan Widia Asih 2 Blimbingsari dan Panti Asuhan Priahita Negara.
Kegiatan ini ternyata tidak bertepuk sebelah tangan akan tetapi warga gereja
dengan sangat antusias mengumpulkan beras dan bahan makanan lainnya, bukan
jumlahnya yang menjadi ukuran suksesnya kegiatan ini namun semangat untuk
saling berbagi patut mendapatkan acungan jempol. Semoga apa yang telah kami
lakukan dapat bermanfaat bagi anak-anak di Panti Asuhan baik itu Panti Asuhan
Widya Asih 2 Blimbingsari maupun Panti Asuhan Priahita Negara. Tuhan Memberkati.
Bakti Sosial
Jam
telah menunjukkan pukul 15.00 Wita, tapi panas matahari masih terasa menyengat
kulit, sesekali peluh diseka dengan lap (... stttt, yang pasti bukan pakai lap
pel browww...), anak-anak sekolah minggu berlarian menyusuri tepi pantai sambil
bermain dengan deburan ombak , sementara warga Jemaat yang lain dengan membawa
sapu lidi dan kantong plastik dengan
penuh semangat membersihkan pantai
Candikusuma dari ancaman sampah plastik, memang sepintas sampah plastik banyak berhamburan di tepi pantai,...” Mari Bapak, Ibu dan
adik-adik semua, kita membersihkan pantai Candikusuma “ sesekali terdengar
himbauan dari Panitya melalui pengeras suara, cuaca yang lumayan panas tak kami
rasakan karena semangat kami mengalahkan rasa panas itu, “Ayo....ayo...yang
paling banyak mengumpulkan sampah plastik akan mendapat hadiah” himbauan dari panitya lagi, seketika warga Pniel menyerbu hamparan sampah
plastik dan memasukkannya kedalam kantong plastik (... Untung jaring ikannya
bapak nelayan nggak ikut di kresekin hahaha...) Satu kresek, dua kresek, tiga
kresek....wuihhhhh, seratus kantung kresek lebih yang terkumpul hampir semua
adalah sampah plastik, sampah yang memerlukan beratus-ratus tahun untuk proses
penghancurannya secara alami (...hasil riset yang mengatakan lho...), hampir
dua jam membersihkan pantai Candikusuma hasilnya seratus lebih kantung plastik
dapat dikumpulkan, tidak sia-sia gerakan bakti sosial GKPB Pniel Blimbingsari. Sambil
melepas lelah dilapangan sepak bola Candikusuma kami duduk-duduk menikmati makanan
kecil sambil berkata dalam hati : “ Bapak, ibu dan adik-adik, maafkan karena
panitya nggak ada menyediakan hadih
untuk yang paling banyak mengangkat sampah platik, itu hanya cara panitya untuk
memberi semangat “. Hadeeehhhhh, Panitya pekel....
Langganan:
Postingan (Atom)