Jam
telah menunjukkan pukul 15.00 Wita, tapi panas matahari masih terasa menyengat
kulit, sesekali peluh diseka dengan lap (... stttt, yang pasti bukan pakai lap
pel browww...), anak-anak sekolah minggu berlarian menyusuri tepi pantai sambil
bermain dengan deburan ombak , sementara warga Jemaat yang lain dengan membawa
sapu lidi dan kantong plastik dengan
penuh semangat membersihkan pantai
Candikusuma dari ancaman sampah plastik, memang sepintas sampah plastik banyak berhamburan di tepi pantai,...” Mari Bapak, Ibu dan
adik-adik semua, kita membersihkan pantai Candikusuma “ sesekali terdengar
himbauan dari Panitya melalui pengeras suara, cuaca yang lumayan panas tak kami
rasakan karena semangat kami mengalahkan rasa panas itu, “Ayo....ayo...yang
paling banyak mengumpulkan sampah plastik akan mendapat hadiah” himbauan dari panitya lagi, seketika warga Pniel menyerbu hamparan sampah
plastik dan memasukkannya kedalam kantong plastik (... Untung jaring ikannya
bapak nelayan nggak ikut di kresekin hahaha...) Satu kresek, dua kresek, tiga
kresek....wuihhhhh, seratus kantung kresek lebih yang terkumpul hampir semua
adalah sampah plastik, sampah yang memerlukan beratus-ratus tahun untuk proses
penghancurannya secara alami (...hasil riset yang mengatakan lho...), hampir
dua jam membersihkan pantai Candikusuma hasilnya seratus lebih kantung plastik
dapat dikumpulkan, tidak sia-sia gerakan bakti sosial GKPB Pniel Blimbingsari. Sambil
melepas lelah dilapangan sepak bola Candikusuma kami duduk-duduk menikmati makanan
kecil sambil berkata dalam hati : “ Bapak, ibu dan adik-adik, maafkan karena
panitya nggak ada menyediakan hadih
untuk yang paling banyak mengangkat sampah platik, itu hanya cara panitya untuk
memberi semangat “. Hadeeehhhhh, Panitya pekel....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar